KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah
menjadikan kami dari para juru nasehat dan yang memberei pengertian kepada kami
tenteng ilmu-ilmu ulama yang melekat. tetapkanlah Rahmat dan salam sejahtera
kepada Nabi Muhammad SAW , pembawa Islam yang sanggup melenyapkan agama-agama
orang kafir dan musyrik demikian pula RahmatNy dan salam kepada keluarga dan
para sahabat beliau yang teguh menjalankan syariatnya .
Alhamdulilah berkat Rahmat Allah
SWT kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul “Asmaul Husna”
tersusunya makalah ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi tingginya kepada guru-guru terutama kepada guru pembimbing kami
Bapak syahdan
Harapan semoga dapat menjadi amal
jariyah beliau yang amat berjasa kepada kami .Amin.
Dan karena tidak ada gading yang
tak retak maka kami sangat mengharapkan koreksi dan tegur sapa para guru
,cerdik pandai dan semua pembaca demi penyempurnaan langkah kami selanjutnya .
Demikianlah semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan kaum muslimin pada umumnya amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Pekanbaru, 20 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. 2
BAB 1 (PENDAHULUAN) ……………………………………………. 3
LATAR
BELAKANG …………………………………………. 3
RUMUSAN
MASALAH ……………………………………. 3
TUJUAN
………………………………………………………… 3
BAB 2 (PEMBAHASAN) ……………………………………………… 3
PENGERTIAN
ASMAUL HUSNA ……………………… 3
ASMAUL
HUSNA (AL-KARIM) ………………………… 4
ASMAUL
HUSNA (AL-MUKMIN) …………………….. 5
ASMAUL
HUSNA (AL-WAKIL) …………………………. 6
ASMAUL
HUSNA (AL-MATIN) …………………………. 7
ASMAUL
HUSNA (AL-JAMI) …………………………….. 8
ASMAUL HUSNA
(AL-‘ADL) ……………………………… 9
ASMAUL
HUSNA (AL-AKHIR) …………………………… 10
BAB 3 (PENUTUP) ………………………………………………………. 10
KESIMPULAN
…………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun
Iman pertama adalah Iman kepada Allah Swt, beriman kepada Allah Swt berarti
percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt , itu benar – benar
ada dengan segala kesempurnaan – Nya untuk mengetahui kesempurnaanya salah
satunya adalah dengan mengetahui 20 sifat Allah dan 99 Asmaul Husna.
Sesungguhnya kesempurnaan Allah Swt
itu dapat kita rasakan dengan kehidupan sehari-hari dari segala apa yang
diciptakannya , Allah menciptakan matahari, laut,air, udara binatang, dan lain
sebagainya untuk menunjukkan kesempurnaanya Allah tidak membutuhkan peribadatan
manusia , tetapi manusialah yang membutuhkan adanya Allah, manusia harus selalu
meminta dan memohon perlindungan kepada Allah denga berdoa menggunaakan Asmaul
Husna.
B. Rumusan Masalah
1. Menguraikan
7 Asmaul Husna yakni ( Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,
Al-Jami’, Al-‘Adl, Al-Akhir ).
2. Meneladani
sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 7 Asmaul Husna (Al-Karim, Al-Mu’min,
Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, Al-Akhir ) dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Tujuan
1.
Menjelaskan tentang Asma’ul Husna.
2.
Mengetahui dan memahami dari Asma’ul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna ada dua kata singkat
tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik
dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan ,
kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku
yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini
menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan
Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita
karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya :
Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah swt dengan asmaul
husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat
maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan )
Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi nama anak yang baru
lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut
dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang bisa di teladani
manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut diawali dengan
kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah , misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang
maha pengasih ). dan lain sebagainya .
B. Memahami asmaul husna ( al-karim,
al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)
1. Al-karim ( الكريم)
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan
kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya.
Karena perbuatan negatif makhluk , sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi
kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun
telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat
tinggal sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.
Yang Artinya :
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu
dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh).
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim
hendaknya kita memilioki sikap-sikap antara lain.
a. Budi pekerti yang
luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi allah maupun di
sisi manusia
b. Menghindari akhlak tercela
yang membuat kita menjadi hina baik dihadapan Allah Swt maupun sesama
manusia.
c. Pandai bersyukur atas
nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak semua itu allah anugrahkan
kepada kita karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura
2. Al-mukmin ( الكريم )
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya
dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah
dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari
fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap
keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain
allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan .
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman
dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan
tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna
Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya
terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan.
Allah swt berfirman yang artinya :
“
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.”
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min
hendaknya kita memiliki sikap-sikap , antara lain :
a. Meneladani
sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa aman, dan
keamanan se4hingga tercipta suasana yang nyaman
b. Menghiondari
dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa takut atau
mengusik ketenangan orang lain.
c. Meneladani makna dari
sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta tindakan kita harus
menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang lain.
d. Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan
kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah
selalu bersama kita .
e. Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut
karena kita yakin allah akan menjaga dan melindunginya.
3. Al-wakil ( الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang
mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga
menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang
dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinyA.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa
tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81;
Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28;
Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S
AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi
perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.
ª!$#
ß,Î=»yz
Èe@à2
&äóÓx«
(
uqèdur
4n?tã
Èe@ä.
&äóÓx«
×@Ï.ur
ÇÏËÈ
Artinya:
Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu
(Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan ileh
orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita
terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam
menghadapi mere3ka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang maha
pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
wur ÆìÏÜè? tûïÍÏÿ»s3ø9$# tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$#ur ÷íyur öNßg1sr& ö@2uqs?ur n?tã «!$# 4 4s"x.ur «!$$Î/ WxÅ2ur ÇÍÑÈ
Artinya:
Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir
dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawaklah
kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S Al-ahzab/33:48)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita
dapat memiliki sikap-sikapm, antara lain
a. Sadar bahwa hanya
Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang dapat
mencukupi segala kekurangan.
b. Teguh pendirian dan tidak
merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar dan melawa kebatilan,
c. Saling menjaga
terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain apalagi mengancam
keselamatan orang serta suka menteror orang lain.
4. Al-Matin ( المتين )
Kata al-matin merupakan kata sifat
yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang
Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya
terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh
makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam
kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata
Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan
satu ayat menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S.
az-Zariyat/51:58
¨bÎ)
©!$# uqèd ä-#¨§9$# rè Ío§qà)ø9$# ßûüÏGyJø9$# ÇÎÑÈ
Artinya:
Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai
kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh,
tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah
dan iradah Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita
memiliki sikap-sikap antara lain:
a. Sadar jika meminta
pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan meminta
kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.
b. Berusaha menghindari sikap
sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat
sempurna.
c. Yakin bahwasannya
semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d. Berusaha untuk menjadi
orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan
(intelektual)
5. Al-Jami’
(الجامع)
dipermakaman maupun mereka yang
mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain
sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama
sampai manusia yang terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam beberapa
tempat, yaitu ,
Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ;
Q.S. Yunus/10: 28, 45; Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S.
Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45:
26.
Allah-lah yang menghidupkan
manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian Allah pula yang akan
mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai manusia yang
terakhir pada hari kiamat nanti. Hal ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat
berikut ini yang artinya :
Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian
mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Orang-orang yang berdosa
(mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih, biru
muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.
tPöqt ãxÿZã
Îû ÍqÁ9$#
4
çà³øtwUur
tûüÏBÌôfßJø9$# 7Í´tBöqt $]%öã ÇÊÉËÈ
Artinya :
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan
pada hari itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram
(Q.S Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita
memiliki sikap-sikap, antara lain:
a. Sadar bahwa kita
suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di sebuah tempat yang
bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat
di surga atau di neraka.
b. Hati-hati dalam bertindak
karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.
c. Semangat dalam
melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan ada nilainya
di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam
keadaan terhormat disisi Allah.
d. Rasa takut ketika ada niat
akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan
dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram, sedih dan penyesalan.
6. Al-‘Adl (العدل)
Al-‘adl berati adil. Maksudnya,
Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya
meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
Allah Swt memberi rizqi kepada
setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt.
Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang
lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata
Al-‘adl disebutkan dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S.
An-nisa’/4:58, 135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S.
An-nahl/16: 76, 90; Q.S. Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S.
At-tin/95: 8 dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang
Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah
persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan adil,
tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah.
ini diatur dalam alquran yang Artinya : Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Dengan memahami dan menghayati
makna asmaul husna al-adlu , seharusnya kita memiliki sikap
a. Husnudhon (positif
thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
b. Senantiasa bersyukur kepada
allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.”,
c. Meneladani sikap
al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.
7. Al-Akhir
( الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir.
Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung
dan tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan
tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan
mengalami kepunahan dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik.
Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan
mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal
dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya . ia maha kekal tatkala
semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya
yang Artinya :
“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
Dengan memahami dan menghayati
makna asmaul husna al-akhirt, hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku
sebagai berikut.
a. Kita menjadi sadar bahwa
allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan berakhir. Kita tidak boleh
lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini . kita harus
giat mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam
akhirat.
b. Orang yang menyakini allah
memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunay tujuan hidup
yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya, dan
segala kesudahan tertuju hanya kepadanya .
c. Orang yang menyakini
allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa membutuhkan rabbnya, ia selalu
mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah
untuk hambanya .
d. Orang yang meyakini allah
memiliki sifat al;-akhir akan berlindung dari dirinya , dengan dirinya , semua
urusan dan hukum adalah miliknya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kita harus menyakini Asmaul Husna, Allah tentu saja bukan hanya menghafalkannya
tetapi juga memahami , merenungi, dan mengaplikasikannya dengan kehidupan sehari-hari
dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya . pada bab ini
kita akan mempelajari tentang Asmaul Husna yang meliputi pemgertian dan
memahami Asmaul Husna , penjelasan selengkapnya sebagai berikut
Keutamaan asmaul husna ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam
Hadist berikut :
لله تسعة وتسعون اسما من حفظها دخل الجنة ( رواه مسلم : ۴۸۳۵ )
Artinya :
Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99 nama , barang siapa yang
menghafalkannya , ia akan masuk surga. (HR. Muslim : 4853)
Yang di maksud dengan barang siapa yang menjaganya (من حفظها) sehingga
seseorang bisa masuk surga , yaitu :
1. Menghafalkan dan menguasai
Asmaul Husna.
2. Memahami makna dan
kandungan yang ada di dalamnya .
3. Menerapka
mengaktualisasikan atau mengimplementasikan ajaran atau nilai yang ada di
dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
★Ttlok dooo
BalasHapusMakasih gann
BalasHapus