KD. 2
Kelangkaan ( hubungan antara sumber daya dgn kebutuhan
manusia) & strategi untuk mengatasi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya.
Materi :
·
Kebutuhan manusia
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa
yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan
manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga
bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor
yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai
berikut :
- Makin bertambahnya
jumlah penduduk.
- Makin maju ilmu
pengetahuan dan teknologi.
- Makin meluaskan
lingkungan perguruan.
- Meningkatkan tingkat
kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat
atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus
menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus
didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi
agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus
makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal
atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah
kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia
masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan
sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal :
berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya
manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi,
mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh
seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani
membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang
diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan
secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus
dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang
sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya
tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang
akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan
asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara
satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap
zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan
primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan
pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula
jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian
terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda
dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan
jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan
penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk
bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap
individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon,
sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan
setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah
untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu
membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging
sapi.
·
Kelangkaan sumber daya ekonomi
Kelangkaan (scarcity) diartikan kesenjangan antara sumber
daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas.
Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber
daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong
manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai akternatif yang paling
menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai
dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan
banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan
untuk memperolehnya.
2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan
masyarakat? Kelangkaan sumber daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara.
Meskipun kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu
cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan
alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan
faktor-faktor sebagai berikut.
2.2.1. Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan alam menyediakan sumber daya melimpah bagi
pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber
daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, jumlah
sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.
2.2.2. Perbedaan Letak Geografis
Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran
sumber daya menjadi tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur dan kaya
barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air bersih.
Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.
2.2.3. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi
politik dari Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju
pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti
dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang beragam.
2.2.4. Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika
terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Kemampuan produksi berpengaruh
terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan.
Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas
produksi. Hal ini dapat menimpulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia.
Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya manusia
yang digunakan dalam proses produksi.
2.2.5. Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan produsen dalam proses produksi
tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu untuk menerapkan
teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup manusia terus
berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia.
2.2.6. Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi
pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan
lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya
bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan ini
akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang dan jasa.
2.3. Keterbatasan Sumber Daya Ekonomi
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas
sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus
bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia
berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.
Keterbatasan sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari
contoh berikut ini.
2.3.1. Keterbatasan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam
juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya
berikut ini.
a. Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum,
mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk
mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM
(perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat
terbatas.
b. Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting
keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu
hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah
sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon
di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak
hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul?
Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang
jumlahnya.
2.3.2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya
sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit
jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan
kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal.
Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga barang
yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas.
2.3.3. Keterbatasan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku
ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan
dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin
berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam proses
produksi barang.
2.3.4. Keterbatasan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu
mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh
karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat
memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi
keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan
sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat
disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
Pertumbuhan penduduk
yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
Ketersediaan
sumber daya alam yang terbatas.
Terbatasnya
kemampuan manusia.
Sifat serakah
manusia.
Kurangnya
tenaga-tenaga ahli.
·
Masalah pokok ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi
dan distribusi.
- Produksi,
menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu
benda.
Pokok masalah ekonomi :
– produksi
– konsumsi
– distribusi.
- Konsumsi,
menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
- Distribusi,
menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi
modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan
Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah
barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah
bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? –
serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- Bagaimana
(How)
Pokok masalah
ekonomi:
-Apa dan Berapa
– Bagaimana
– Untuk Siapa
|
|
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang
harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang
memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang
digunakan?
|
- Untuk
siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih
lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa
yang harus menikmati?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
campuran.
- Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan
secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara
yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan,
dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa
tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya
terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga
ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa,
bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada
negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
- Sistem
Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif,
segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh
pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah
satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat.
Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif
perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada
negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan
aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
- Sistem
Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan
dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga
mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi
produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan
daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya
persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah
semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut
campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu,
sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas
lagi.
- Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada
negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah
sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan
perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan
antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
·
Biaya oportunitas
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa
biaya oportunitas dari suatu keputusan
terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan
barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang
dilepaskan. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya
oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi
tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena
tidakdigunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuanbarang
lain yang seharusnya bisa diperoleh.Berdasarkan konsep biaya oportunitas
tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan memaksa
seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan
seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
·
Sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi
KD. 3
Masalah pokok ekonomi
& alternatif pemecahannya melalui berbagai sistem ekonomi
Materi :
·
Permasalahan ekonomi
Masalah Ekonomi
Klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang
dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan
pada satu hal yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan
apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran tersebut dapat dicapai. Yang disebut
kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia
telah tersedia. Apabila
dirinci permasalahan ekonomi klasik dapat digolongkan
menjadi tiga macam:
1.Masalah Produksi
Adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda ( barang atau jasa ) yang dibutuhkan oleh
orang banyak. Dasar pemikirannya disini adalah melakukan produksi untuk
memenuhi kebbutuhan masyarakat umum. Perbedaan kebutuhan dan selera
individual atau kelompok tidak terlalu
dipikirkan di sini.
Misalnya, apabila disuatu Negara atau daerah sebagian besar
penduduknya makanan pokok berupa roti, maka produksi roti akan dilakukan
sebanyak-banyaknya untuk menjamin kebutuhan tersebut selalu terpenuhi. Kemudian
pada waktu tertentu di Negara atau daerah tersebut muncul kebutuhan dan
permintaan yang besar terhadap suatu benda misalnya, sepeda makan produsen akan berusaha untuk
memproduksi sepeda sebanyak-banyaknya.
2.Masalah Distribusi
Setelah benda pemuas kebutuhan selesai diproduksi, masalah
yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya benda-benda tersebut bias sampai
ketempat konsumen yang membutuhkan. Seperti yang telah kita ketahui, barang dan
jasa yang tidak sampai ke konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya dan
tidak dapat memuaskan kebutuhan.
Sistem distribusi klasik adalah melalui transaksi secara
langsung antara produsen dan konsumen, atau melaui transaksi yang dilakukan di
pasar. Pasar yang dimaksud disini adalah pasar nyata, yaitu tempat bertemuanya
penjual dan pembeli. Dipasar, konsumen yang membutuhkan barang membelinya dari penjual. Pada tingkat
perekonomian modern, permasalahan system
distribusi ini lebih kompleks lagi,
sehingga terbentuk berbagai macam system distribusi.
3.Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas
kebutuhan yang diproduksi memang benda yang dapat dimiliki konsumen.Barang yang
diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat, yaitu barang yang memang
dibutuhkan, diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen. Misalnya tidak ada
gunanya membuat kapal atau perahu di daerah yang tidak memiliki pantai. Selain
itu tidak ada gunanya menjual barang ke konsumen yang tidak mampu membeli.
Dengan kata lain masalah konsumsi adalah masalah persoalan kebutuha hidup,
selera, serta daya beli konsumen.
B.Pokok Masalah Ekonomi Modern
Semakin meningkatnya peradaban manusia, yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah penduduk, perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologi makan makin luas dan rumit juga persoalan
perekonomian yang dihadapi manusia.
Permasalahn yang dihadapi ini tidak hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan manusia saja tetapi juga temtang bagaimana mengatur dan
melayani jutaan orang yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah.
Meskipun pada dasarnya permasalahan ekonomi itu tetap saja
pada lingkup yang sama, yaitu masalah produksi , konsumsi dan distribusi namun
situasinya sedemikian rumitdan bervasiasi. Banyak sekali yang harus di
pertimbangkan seperti investasi dan nilai sukuk bunga. Oleh karena itu
permasalah ekonomi modern perlu di definisikan lebih terperinci dan oengambilan
keputusan harus dilaksanakan secara cermat.
Kita dapat mendefinisikan empat masalah fundamental
perekonomian yang harus dihadapi masyarakat di era modern. Keempat masalah
tersebut salah mempengaruhi satu sama lain adalah:
1.Apa ( What )
Barang dan jasa apa
saja yang akan diproduksi dan dalam jumalah berapa, harus ditentukan.
Diantara sekian banyak barang dan jasa , manakah yang harus dipilih untuk
diproduksi? Kepuasan produksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan,
namun juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
Sebagai contoh, dengan modal sebesar “X”, apakah yang
sebaiknya dilakukan? Apakah akan mendapatkan keuntungan yang besar? Apakah
terdapat barang modal berupa sebuah bangunan, apakah sebaiknya yang dilakukan
dengan bangunan tersebut?Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan bijaksana.
Salah melakukan produksi akan mengakibatkan kerugian. Kelebihan atau kekurangan
produksi juga akan menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi juaga
memerlukan biaya.
2.Bagaimana ( How )
Dengan cara bagiamana
( How ) proses produksi akan dilakukan? Maksudnya adalah siapa yang akan
melaksanakan, menggunakan sumber daya apa saja
dan denga teknologi apa benda tersebuat akan dihasilkan? Sebelum
kegiatan produksi dilakukan, tindakan terbaik adalah dengan melakukan riset
terlebih dahulu dan kemudian melakukan
perencanaan ( Planning ).
Ini adalah permasalahan yang penting dalam permasalah
modern, karena dalam zaman modern banyak sekali kemungkinan cara dan proses
produksi barang. Beberapa factor yang terlibat dalam pengambilan keputusan
dalam hal ini yaitu:
a. Pilihan
kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu penggunaan sumber daya alam ,
manusia dan modal.
b. Perencanaan
proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya yang
minimal.
c. Penentuan
teknologi yang digunakan. Kemungkinan pilihan lain adalah dengan intensifikasi
tenaga kerja atau intensifikasi modal. Dalam proses produksi padat karya,
jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak. Keuntunga produksi seperti
ini adalah tersedianya lapangan kerja yang sangat besar sehingga dapat
mengurangi pengangguran. Proses produksi padat modal tidak begitu membutuhkan
tenaga manusia, tetapi menggunakan peralatan, mesin dan teknologi yang canggih.
Keuntungannya, produksi dapat dilakukan dengan cepat, murah dan efisien.
Kekurangannya, tenaga kerja manusia dapat tersingkir sehingga menimbulkan
pangangguran.
d. Pertimbangan
faktor-faktor eksternal seperti harga, perekonomian nasional dan internasional,
tingkat suku bunga, biaya produksi, inflasi, kurs valuta asing dan lainnya.
3.Siapa Pelaku Produksi ( Who )
Dizaman modern, banyak pihak yang bias melakukan produksi.
Piihak itu bias pemerintah, swasta atau koperasi. Inilah salah saut cirri
modernisasi yaitu spesialisasi. Artinya setiap pihak memiliki keterampilan atau
keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain. Misalnya pemerintah bias
mengeluarkan peraturan pengelolahan sumber daya. Swasta tidak bisa melakukan
hal ini, namun swasta bisa menyelenggarakan peoduksi dengan lebih efisien
dibanding pemerintah.
Pertimbangan mengenai pelaku produksi adalah hal yang penting
karena setiap pihak memiliki kelebihan
tertentu yang mampu melakukan produksi lebih baik.
4.Untuk Siapa ( For Whom )
Untuk siapakan ( For Whom ) barang dan jasa yang dihasilkan
tersebut? Siapa yang harus menikmati dan memperoleh manfaat dari barang dan
jasa tersebut? Atau dengan perkataan lain, bagaimanakah seluruh proses
didistribusikan kepada naggota masyarakat? Apakah suatu produksi ditujukan
untuk masyarakat secara umum atau untuk segmen pasar tertentu?
Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak serta mencapai tingkat kesejahteraan ekonomi yang
lebih baik,sumber daya yang bersifat langka haruslah dialokasikan atau
digunakan secara efisien. Hal ini membutuhkan adanya pengambilan keputusan (
decision-making ), yang merupakan element penting dalam ekonomi atau system
perekonomian suatu Negara. Pengambilan kepustusan ini berkaitan dengan
pengalokasian sumber daya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi.
Sepanjang sejarah manusia, berbagai masyarakat dan Negara
telah melakukan berbagai tindakan pengambilan keputusan yang dituangkan dalam
bentuk hokum, system dan lain sebagainya. Karena adanya lingkungan politik,
social dan hokum yang berbeda, maka tidak ada dua Negara yang memiliki system
ekonomi yang persis sama
·
Kebutuhan manusia
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa
yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan
manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga
bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor
yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai
berikut :
Makin bertambahnya
jumlah penduduk.
Makin maju ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Makin meluaskan
lingkungan perguruan.
Meningkatkan
tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat
atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus
menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus
didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi
agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus
makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal
atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah
kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia
masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan
sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal :
berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya
manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi,
mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh
seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani
membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang
diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan
secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus
dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang
sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya
tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang
akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan
asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara
satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap
zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan
primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan
pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula
jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian
terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda
dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan
jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan
penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk
bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap
individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon,
sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan
setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah
untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu
membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging
sapi.
·
Kelangkaan sumber ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas
namun dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa
barang atau jasa dengan sumber daya yang
sudah tersedia. Sumber daya yang tersedia bersifat terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas akan
menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
1). Kelangkaan sumber
makanan pokok masyarakat seperti padi,
gandum, dan sumber makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin,
solar, dan lain-lain.
Kelangkaan sumber
ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas
Kebutuhan manusia
memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di
puaskan dengan barang atau jasa. Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia
tidak terbatas.
Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang
ingin memiliki sepeda untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari
namun sesudah memiliki sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk mendukung
aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda motor Ia akan
menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus ataupun Mobil.
Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dipengaruhi oleh 7 (tujuh) faktor sebagai berikut:
a). Sifat alami manusia
Manusia memiliki
sifat selalu merasa kurang terhadap apa yang ia miliki, semakin banyak
keinginan yang ia miliki maka semakin banyak kebutuhan yang ingin di penuhi.
Contoh: seseorang telah memiliki radio namun Ia akan menginginkan peralatan
yang lebih modern seperti hp atau telpon gengam
b). Tigkat pendatan
Semakin tinggi
pendapatan seseorang maka akan semakin banyak kebutuhan yang ingin di penuhi.
Contoh: seseorang guru merasa cukup memiliki sepeda motor, sedangkan seorang
DPR tidak cukup memiliki sepeda motor saja namun ia harus memiliki mobil yang
setara dengan kedudukannya dan gajinya.
c). Faktor lingkungan
Lingkungan tempat
manusia tinggal mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungan dimana Ia tinggal. Contoh: manusia yang tinggal didesa
biasanya barang penyesuaian dirinya adalah rumah yang sederhana. Namun seseorang
yang tinggal di kota untuk menyesuaikan dirinya di masyarat membutuhkan rumah
yang bagus dan bahkan mewah.
d). Lingkungan sosial
Dalam hidup
bermasyarkat budaya dan keadaan sosial sangat berpengaruh kepada perilaku
masyarakat. Hal ini dapat menimbukan kebiasaan untuk meniru tingkah laku orang
lain. Contoh: seseorang yang meniru seorang artis yang ia kagumi atau yang ia
idolakan.
e). kemajuan teknologi informasi
Dengan adanya
kemajuan teknologi ,maka informasi tentang barang-barang dengan teknologidan
model terbaru dapat dengan mudah di ketahui oleh banyak orang, melalui radio,
televise, internet dan media cetak, sehingga orang-orang memiliki rasa ingintau
dan memilikinya.
f). Akulturasi budaya
Unsur kebudayaan
yang satu dapat berpengaruh terhadap kebudayaan yang lain. Dengan masuknya
budaya lain terhadap budaya yang sudah ada maka dapat menimbukan kebutuhan yang
baru. Contoh: masuknya gaya eropa ke indonesia , Contohnya dalam bidang busana.
g). Perdagangan Internasional
Dengan perdagangan
Internasional, maka akan terjadi perdagangan antar Negara sehingga arus barang
akan semakin cepat dan beraneka ragam yang mendorong meningkatkan kebutuhan.
2). Keterbatasan sumber daya
Salah satu
penyebab terjadinya kelangkaan sumber ekonomi akibat adanya ketidak seimbangan
antara kebutuhan manusia dengan faktor-faktor produksi atau sumber ekonomi yang
tersedia. Di satu pihak, pada setiap manusia selalu terdapat keinginan yang
relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya di lain pihak suber-sumber ekonomi atau
factor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk mengahasilkan barang-barang
pemuas kebutuhan tersebut relative sehingga dapat menibulkan kelangkaan.
Kelangkaan timbul
karena jumlah kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemenuhannya. Oleh karena
itu, manusia di tuntut untuk menggunakan sumber-sumber daya secara cermat dan
tepat serta harus pada hokum kelangkaan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
tertentu orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu.
Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kelangkaan adalah sebagai berikut:
3). Pengalokasian sumber daya
Inti sari
pengalokasian sumber daya adalah efisiensi dan pemerataan. Efisiensi menunjukan
pada kondisi ideal ketika suatu masyarakat dapat memperoleh hasil atau manfaat
maksimal dari penggunaan segenap sumber daya yang langka. Sedangkan pemerataan
menunjukkan pada kondisi ideal ketika pengguna sumber daya yang langka
terbagikan secara adil diantara segenap masyarakat
Terdapat beberapa
sumber daya sebagai berikut:
a. Sumber daya
manusia
Sumber daya
manusia di sebut juga tenaga kerja. Tenaga kerja mengarah pada kontribusi
terhadap kegiatan produksi yang di berikan oleh para pekerja baik dengan tenaga
maupun pikiran. Unsur-unsur pembentuk sumber daya manusia meliputi keahlian,
kejujuran, keadilan, dan kekuatan fisik
Dalam ilmu ekonomi
tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh
manusia. Tenaga kerja juga langka. Misalnya bila semakin banyak tenaga guru
yang di hasilkan, akan semakin sedikit insinyur yang di hasilkan sehigga
menimbulkan kelangkaan tenaga kerja padahal kebutuhan manusia akan semakin
banya dan bergam.
b. Sumber daya alam
Sumber daya alam
sangat terbatas. Misalnya tanah yang sudah digunakan untuk mendirikan bangunan
tidak bisa di gunakan untuk yang lain. Dengan demikian factor produksi tanah
menjadi langka dan terbatas.
c. Sumber daya
modal
Sumber daya modal
adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi
barang-barang lain. Modal terdiri dari mesin-mesin, bangunan, pembangkit tenaga
listrik, dan lain-lain. Jumlah modal sangat terbatas karena kemamuan manusia
untuk menghasilkannya terbatas.
۞).
Biaya peluang atau kesempatan
Inti masalah
ekonomi adalah kebutuhan manusia yang banyak dan beraneka ragam dengan alat
pemenuhan kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Karena kelangkaan sumber daya,
kita harus selalu memutuskan kenutuhan-kebutuhan apa saja yang harus kita
penuhi melalui pilihan-pilihan dari berbagai alternatif yang ada untuk mencapai
kepuasan maksimal dalam menkonsumsi barang dan jasa. Pilihan-pilihan yang di
buat tentunya berdasarkan pada pertimbangan antara unyung dan rugi dengan membandingkan
resiko yang akan di tanggung. Setiap pilihan yang kita ambil berate pengorbanan
atas pilihan lain yang menyebabkan timbulnya biaya untuk melakukan hal
tersebut.
1. Pengertian biaya
peluang
Biaya peluang
muncul ketika seorang di hadapan beberapa pilihan dam harus memilih salah
satunya. Biaya peluang adalah nilai barang dan jasa yang dikorbankan karena
memilih alternative kegiatan.
Konsep biaya
peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang di keluarkan tidak
selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Perlu diketahui bahwa biaya peluang
tidak harus berupa uang. Misalnya, setelah lulus sekolah kita membandingkana
antara pilihan bekerja atau kuliah dengan uang yang di dapat dengan uang yang
di keluarkan. Selain itu juga, kita juga bisa membandingkan pengorbanan lainnya
seperti waktu yang di habiskan, kenangan, pergaulan, ilmu pengetahuan, dan
sebagainya.
Penghitungan biaya
peluang berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi yang di hadapi orang
tersebut. Biaya peluang tidak hanya berlaku untuk individu namun juga berlaku
dengan sebuah perekonomian. Untuk
melakukan sesuatu proses produksi perlu beberapa alternative alokasi sumber
daya tenteang seberapa besar sumber daya alam, manusia, dan modal yang harus di
gunakan.
2. Perberdaan biaya
peluang dengan biaya sehari-hari
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Biaya
dapat berupa pengeluaran dalam bentuk uang atau hal lain yang tidak berkaitan
langsung dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang di sebut sebagai biaya
langsung. Biaya langsung sangat berhubungan dengan biaya sehari-hari karena
biaya sehari-hari merupakan biaya yang di keluarkan secara rutin untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Perbedaan yang
mendasar antara biaya peluang dan biaya sehari-hari adalah sebagai berikiut.
Biaya sehari-hari
Biaya peluang
- Pengorbanan yang
harus di lakukan untuk melakukan suatu kegitan ekonomi tanpa memperhitungkan
kerugian karena di korbankan kegitan lain
- Muncul dari
kegiatan apa yang kita lakukan -
Biaya yang muncul secara implicit karena kita melakukan sesuatu kegiatan
dan pengorbanan kegiatan lain.
- Muncul dari
kegitan alin yang tidak bisa kita lakukan
3. Menentukan
pilihan dari berbagai alternative
Jika terjadi
kelangkaan sumber daya berarti tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi, maka
manusia harus menentukan pilihannya. Pilihan yang di buat merupakan suatu
keputusan ekonomi yang harus ia ambil guna memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas sebagai akibat dari sumber adanya ekonoi daya yang terbatas.
Dalam memilih
setiap keputusan ekonomi perlu dibuat sebuah daftar pilihan untuk menentukan
mana yang hendak ia putuskan. Setiap kali memutuskan sebuah pilihan ia harus
menorbankan pilihan yang ia tidak piih.
Untuk mengatasi
masalah bagaimana menetapkan pilihan, baik individu, perusahaan maupun Negara
mempunyai cara-cara yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
a. Konsumen/
individu
Konsumen dapat membuat daftar urutan barang-barang yang di
butuhkan sesuai dengan kepuasan yang sebesar-besarnya dari sumber keuangan yang
tersedia.
b. Pemilik
perusahaan
Oleh karena kegiatan perusahaan bertujuan untuk mencari
keuntungan, untuk itu mendapatkan keuntungan maksimal harus memperhatikan
hal-hal sebagai beriut.
1. Jenis barang dan
jasa yang mendatangkan keuntungan
2. Kombinasi jenis
dan jumlah factor produksi yang akan meminimalkan ongkos produksi
c. Negara
Oleh karena Negara sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk
kepentingan umum, makas sumber daya yang tersedia harus diatur penggunaanya
oelh pemerintah. Untuk menciptakan kesejahteraan setinggi mungkin, maka semua
sumber daya yang kita miliki haruslah di kelola dan dikelolasikan dengan cara
yang baik dan seefesien mungkin. Meski demikian, hal itu tidaklah mudah karena
sumber memiliki siat keterbatasan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya
tersebut har
·
Masalah pokok ekonomi
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang
harus dihadapi oleh produsen
a. Barang apa yang harus
diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut
diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut
diproduksi (what for)
2. Masalah ekonomi yang dihadapi
konsumen
Masalah pokok yang dihadapi
konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak
terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumenakan
menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas
adalah tingkat pendapatan / penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor
lingkungan
·
Biaya kesempatan ( oppotunity lost )
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan
karena salah satu alternatif telah
dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau sering juga diartikan
sebagai pendapatan yang tidak jadi diperoleh karena diambilnya suatu keputusan.
·
Sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah
seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (McEachern, 2000: 35).
Macam sistem ekonomi
Sistem ekonomi
komando/terpusat (komunisme/kolektivisme), ciri:
1) Semua sumber
daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat.
2) Seluruh
kegiatan produksi diusahakan bersama.
3) Harga dan
penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan negara.
4) Jenis
pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Sistem ekonomi pasar (kapitalisme murni),
ciri:
1) Semua alat dan
sumber produksi dikuasai perseorangan.
2) Orang bebas
memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Para produsen
bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan mendapatkan
laba yang sebesar-besarnya.
4) Campur tangan
negara ditiadakan/dibatasi.
5) Ada persaingan
antarpengusaha.
Sistem Ekonomi
Campuran, ciri:
1) Gabungan dari
sistem ekonomi komando dan sistem pasar.
2) Barang modal
dan sumber daya yang vital dikuasai langsung pemerintah.
3) Pemerintah
melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkan kebijakan
fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
4) Peran
pemerintah dan swasta berimbang.
Sistem Demokrasi
Ekonomi/Sistem Ekonomi Pancasila,
Ciri Positif:
1) Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
5) Sumber-sumber
kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat.
6) Hak miliki
perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
7) Dll.
Ciri negatif:
1) Sitem “Free
Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain.
2) Sitem
“Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3) Pemusatan
kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
- Kegiatan
ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah
hasil pemilihan rakyat.
- Dalam
pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Landasan
pokok: Pasal 33: 1, 2, 3, 4 UUD 1945 hasil amandemen.
KD. 4
Model & pelaku
ekonomi
Materi :
·
Pelaku – pelaku kegiatan ekonomi ( rumah tangga
produksi & konsumsi ) pemerintahan ,
masyarakat luar negeri
1) RUMAH TANGGA KELUARGA
1.Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen
Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan
pemilik faktor produksi yang meliputi tanah, tenaga kerja, keahlian dan modal.
Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah menyediakan
faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini
rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan/pendapatan dalam bentuk uang.
2. Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga
bertujuan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang keliling atau pedagang
asongan.
3. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen
Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering
melakukan kegiatan konsumsi. Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah
tangga adalah:
Jumlah pendapatan
keluarga
Jumlah anggota
keluarga
Tingkat harga
barang atau jasa
Status sosial
ekonomi keluarga
2) MASYARAKAT
1. Masyarakat sebagai Produsen
Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk
kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan, misalnya kegiatan
usaha, berdagang, bercocok tanam, beternak, dll. Dalam kegiatan usaha, yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat adalah sektor usaha informal yang
mempunyai ciri- ciri:
Tidak memiliki
alat-alat produksi yang canggih.
Tidak memiliki
pendidikan/keahlian khusus.
Dapat membuka
lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
Hanya memiliki
ruang lingkup usaha ekonomi yang sempit dan kecil.
Contoh kegiatan ekonomi sektor usaha informal: pedagang
asongan, pedagang kaki lima, pedagang keliling.
2. Masyarakat sebagai Distributor
Masyarakat sebagai distributor diwujudkan dalam bentuk
terjadinya proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
3. Masyarakat sebagai Konsumen
Masyarakat adalah pengguna (konsumen) “public goods” atau
produk-produk umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan
lain-lain.
3) PERUSAHAAN
Perusahaan sebagai
Produsen
Sesuai dengan fungsinya, perusahaan dalam aktivitasnya
selalu menghasilkan barang atau jasa. Beberapa hal yang harus dilakukan
perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah:
Menentukan
barang/jasa yang akan diproduksi
Menentukan
bagaimana pengelolaan barang/jasa
Memastikan
barang/jasa yang akan diproduksi dibutuhkan oleh masyarakat
2. Perusahaan sebagai distributor
Hal-hal yang dilakukan perusahaan sebagai distributor:
Mengadakan
kegiatan promosi
Mengadakan
kegiatan perdagangan
Membuka agen atau
cabang
Memiliki armada
angkutan
3. Perusahaan sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat
dengan proses produksi yang dijalankan, antara lain:
Pengadaan bahan
pokok
Pengadaan
alat/sarana
Pembayaran upah
karyawan
4).NEGARA
1. Negara sebagai Produsen
Kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, antara lain:
Membangun
pembangkit tenaga listrik
Membangun sarana
transportasi
Membangun
perusahaan air minum
2. Negara sebagai Distributor
Negara sebagai distributor memiliki kewajiban untuk
menyalurkan barang dan jasa dari yang berlebihan kepada yang kekurangan
sehingga hasil-hasil produksi dapat dinikmati seluruh rakyat. Kegiatan
distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:
Menyalurkan energi
listrik melalui PLN
Menyalurkan jasa
telepon melalui Telkom
3. Negara sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilaksanakan pemerintah bertujuan
untuk menjalankan roda pemerintahan, antara lain:
Membayar gaji
pegawai
Menggunakan tenaga
ahli
Menggunakan
alat-alat kantor
Memanfaatkan
energi listrik
4. Negara sebagai Pengatur Ekonomi
Peranan negara/pemerintah sebagai pengatur ekonomi:
Melindungi
masyarakat terhadap dampak negatif pertumbuhan ekonomi yang kurang
seimbang dan tidak terkendali
Membangun modal
sosial seluas-luasnya
Menciptakan dan
memelihara keserasian pertumbuhan ekonomi
Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang
anggaran negara dengan tujuan untuk mempertahankan kestabilan proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kebijakan fiskal menyangkut dua aspek
yaitu:
Aspek kualitatif,
yaitu menyangkut jenis-jenis pajak, pembayaran dan subsidi.
Aspek kuantitatif,
yaitu menyangkut dana yang harus dikumpulkan dan dibayarkan.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di
bidang keuangan yang bertujuan menjaga kestabilan harga dan nilai mata uang.
Kebijakan moneter mencakup:
Kebijakan cadangan
kas, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan
cara mengubah cadangan minimum BI.
Kebijakan kredit,
yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara
memberikan kredit secara selektif.
Kebijakan
diskonto, yaitu kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan jumlah uang yang
beredar dengan cara menaikkan/menurunkan suku bunga BI.
Kebijakan politik
pasar terbuka, yaitu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang
beredar dengan cara menjual/membeli surat-surat berharga kepada masyarakat.
·
Peran pelaku kegiatan ekonomi
PERAN PELAKU EKONOMI
1. Rumah tangga
konsumsi (konsumen)
Rumah tangga konsumsi sering disebut rumah tangga saja
adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa
untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan
jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi. Jadi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh produsen ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumen.
Penerimaan yang diterima rumah tangga konsumsi berupa sewa,
upah atau gaji, bunga dan laba. Penghasilan tersebut akan dibelanjakan untuk
membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan dari produsen. Pengeluaran ini
disebut dengan biaya konsumsi
Selain itu rumah tangga konsumsi merupakan penyedia faktor
produksi yang berupa bahan baku, modal, tenaga kerja, dan keahlian
2. Rumah tangga
produksi (perusahaan)
Rumah tangga produksi sering disebut dengan produsen atau
perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Peran rumah tangga produksi dalam kegiatan ekonomi, antara
lain sebagai berikut:
a. Peran rumah
tangga sebagai produsen
Rumah tangga produksi menghasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh rumah tangga konsumsi, pemerintah dan masyarakat luar negeri.
Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga produksinya.
b. Peran rumah
tangga produksi sebagai pengguna faktor produksi (konsumen)
Perusahaan memerlukan berbagai faktor produksi berupa sumber
daya alam atau bahan baku, bahan pembantu, modal, tenaga kerja dan keahlian.
Perusahaan mendapatkan faktor produksi dari rumah tangga konsumsi. Oleh karena
itu, penrusahaan mengeluarkan biaya atau pengorbanan berupa pembayaran kepada
rumah tangga konsumsi dalam bentuk sewa, upah atau gaji, bunga modal, ataupun
pembagian laba.
c. Peran rumah
tangga produksi sebagai agen pembangunan
Berperan sebagai agen pembangunan, perusahaan membantu
pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan,seperti membuka lapangan kerja,
membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan sumber daya
manusia dan melakukan kegiatan sosial lainnya.
3. Rumah tangga
negara (pemerintah)
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Pemerintah memiliki beberapa peran dalam perekonomian,
antara lain sebagai berikut:
a. Peran
pemerintah sebagai pengatur
Pemerintah mengatur kegiatan ekonomi untuk menjaga
stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan
kerugian bagi rakyat banyak.
b. Peran
pemerintah sebagai pengontrol
Pemerintah akan mengawasi lalu lintas keuangan, antara lain
jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga dan lalu lintas kredit
c. Peran
pemerintah sebagai penguasa
Pemerintah mempunyai alat pemaksa bagi terselenggaranya
ketertiban didalam masyarakat.
d. Peranan
pemerintah sebagai konsumen
Pemerintah memerlukan berbagai barang dan jasa.untuk
kegiatan administrasi diperlukan peralatan kantor.selain itu untuk
mensejahterakan masyarakat pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk menyediakan
berbagai sarana dan prasarana.
e. Peranan
pemerintah sebagai produsen
Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk
menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan
ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
4. Masyarakat luar
negeri
Masyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang harus
diperhitungkan. Berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan
masyarakat luar negeri. Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama
dengan masyarakat luar negeri.
a. Hasil bumi
dan hasil kerajinan indonesia dapat diekspor keluar negeri untuk mendapatkan
devisa
b. Pengiriman
tenaga kerja untuk bekerja diluar negeri
c. Indonesia
dapat melakukan impor barang-barang modal.
·
Model diagram interaksi antara pelaku ekonomi
circulair
Secara sederhana sebuah perekonomian dapat digambarkan dalam
diagram arus melingkar(circular flow diagram). Dalam diagram siklus
perekonomian dibagi menjadi 3 sekor yaitu :
1.Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku
ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
2.Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi
yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga
peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.
3.Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian
terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di
dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
Berikut ini akan dijelaskan kegiatan ekonomi empat
sektor,berikut ini gambar circular flow diagramnya:
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan
ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat
pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi :
Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta
Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen
yaitu :
1. Rumah tangga
Ø Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya
kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut,
rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan
profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang
sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa
gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari
pajak).
Ø Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga
harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang
menghasilkan produk barang dan jasa.
Ø Hubungan dengan RumahTangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari
penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar barang. Pasar
Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan
menjual produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Ø Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa
dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil
penjulan tersebut perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Ø Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk
kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Ø Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan
pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada.
4. Negara-negara lain
Ø Hubungan dengan RumahTangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang
dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri,
dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk
yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual
beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Ø Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada
bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri
lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi
(high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan
pertimbangan yang matang. Begitu teman-teman.. paham kan??
perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
Pendekatan Kardinal
atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan
kardinal, kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan
(misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar
jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang
rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan
yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau
mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
Tingkat kepuasan
konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan
kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh
yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan
jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah
sebagai berikut:
Konsumen
rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
Berlaku hukum
Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
Pendapatan
konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut
untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah
satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
Uang mempunyai
nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat
kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang
maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Total utility
adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan
barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi.
Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh
tindakan mengkonsumsi barang X2, …. Xn dan sebaliknya.
Pendekatan Ordinal
atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan
Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan
konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal
adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam
barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan
ini adalah:
Konsumen
rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
Konsumen
mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
Konsumen
mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk
memenuhi kebutuhannya.
Konsumen
selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha
semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi
kebtuhan mereka.
Konsumen
konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih
disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
Berlaku hukum
transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada
C, maka A lebih disukai daripada C.
Dari kedua pendekatan perilaku konsumen tersebut, terdapat
kesamaan dan perbedaan yaitu :
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan
tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu
dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya
(maximum utility).
Sedangkan perbedaannya yaitu pandangan antara besarnya
utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau
bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam
bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan
marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan
analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apakah barang/jasa akan
dinaikkan. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan
yang akan ia peroleh.
Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang
meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya.
Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan
permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan
harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan
keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan
demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya
mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita
kerugian.
Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan seberapa besar
ia harus mengubah harga produknya. Ia harus memperkirakan seberapa besar
kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah
harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya. Besar kecilnya
kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau
indeks elastisitas.
Elastisitas Harga
Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon
jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda
elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi. Ada dua
elastisitas harga permintaan, yaitu :
Permintaan
yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlah barang yang diminta terhadap harga.
Kurva
permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil.
Ada beberapa faktor
yang menentukan elastisitas harga permintaan :
i) Tersedia atau tidaknya barang
pengganti di pasar
ii) Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan
dari barang tersebut
iii) Jenis barang dan pola preferensi
konsumen
iv) Periode waktu yang tersedia untuk
menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
v) Kemampuan relatif anggaran untuk
mengimpor barang
Elastisitas akan
besar apabila :
• terdapat banyak barang subsitusi
yang baik
• harga relatif tinggi
• ada banyak kemungkinan-kemungkinan
penggunaan barang lain
Sebaliknya,
Elastisitas umumnya akan kecil, jika :
benda tersebut
digunakan dengan kombinasi benda lain
barang yang
bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
Untuk barang
tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut
sangat dibutuhkan.
Elastisitas Silang
(The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan
konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan
komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi
mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan
dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price
Elasticity of demand)
Perubahan harga
suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka
elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan
kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap
barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya
kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang
lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Elastisitas
Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan
(peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap
permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan
apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Apabila yang
terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang
diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan
dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan
barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Setelah tadi membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku konsumen, sekarang kita lanjut ke materi berikutnya, yaitu mengenai
perilaku produsen. Oke guys!! :D
Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang
berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat
menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan
Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam
menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai
jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi
suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual
dan guna jasa tersebut.
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses
produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang harus diproduksikan.
2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor
produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan
keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai
keuntungan yang maksimum.
2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar
persaingan sempurna.
Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk
menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjukan
berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah
input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi.
Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau
persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat
dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi
tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil
produksi.
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara
faktor¬faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor
produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga
disebut sebagai output.
Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur
dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga
kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja
dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian
perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah
produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja,
dan Pemasaran Hasil produksi.
Least Cost Combination
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input
mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin
dihasilkan telah ditentukan. Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable
dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat
biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan
atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau
yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh
DX1 masih menguntungkan.
Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi
fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang
maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang
dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan
sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan
jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan
Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Macam-macam Biaya (cost)
Biaya Pabrikasi
Biaya Langsung
: Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
Biaya Tidak
Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikas
Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan
Departemen
Common Cost
(Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa
oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost
(Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi
Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi
Biaya Tetap
(FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya Variabel
(VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Total
Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai
terciptanya barang.
Biaya
Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Biaya
Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses
produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan
Keuntungan Maximum
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang
telah di produksi sebelumnya.
Pendekatan Total
Laba Total (p)
adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba
terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC
perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik
impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
Keuntungan
maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan
ongkos minimum.
Keuntungan
maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan
Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik O.
Pendekatan
Marginal
Perusahaan
memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya
marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit
perubahan output.
Mencari Keuntungan
Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya
Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat
kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan
keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung
luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung
normal
- Mengalami kerugaian
tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan
menutup atau membubarkan perusahaan.
Pendekatan
Rata-rata
Hasil Penjualan
Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil
penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah
Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang
dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan
dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Circular Flow Diagram
1. Pengertian Circular Flow Diagram
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung kalau ada pihak yang
menjalankannya. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung berkat adanya para pelaku
ekonomi. Para pelaku ekonomi ini adalah warga masyarakat yang dapat dibedakan
menjadi empat bagian yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen,
pemerintah dan masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ekonomi itu sebetulnya
berinteraksi atau berhubungan satu sama lain. Hubungan keempat pelaku ekonomi
tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram arus lingkar kegiatan ekonomi
(circular flow diagram). Circular flow diagram adalah diagram yang menunjukkan
interaksi atau hubungan timbal balik antara pelaku ekonomi.
2. Manfaat Circular Flow Diagram
Diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow
diagram) dapat memperlmudah untuk melihat interaksi atau hubungan antara
pelaku-pelaku ekonomi.
3. Model Circular Flow Diagram
Interaksi atau hubungan antara pelaku-pelaku ekonomi dapat
dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow
diagram) di bawah ini.
a. Interaksi antara rumah tangga konsumen dengan rumah
tangga produsen.
Rumah tangga konsumen menawarkan faktor produksi yang
dimiliki seperti tenaga kerja, modal, tanah dan kewirausahaan kepada rumah
tangga produsen. Imbalan yang diperoleh rumah tangga konsumen setelah
menyerahkan faktor produksi yaitu upah untuk tenaga kerja, sewa untuk tanah,
laba untuk keahlian, dan bunga untuk modal. Setelah memperoleh faktor produksi
dari konsumen, produsen selanjutnya melakukan proses produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa. Hasil produksi tersebut kemudian ditawarkan
kepada rumah tangga konsumen. Rumah tangga konsumen memperoleh barang dan jasa
yang dibutuhkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan tersebut berupa
menyerahkan sebagian pendapatan yang dimiliki kepada rumah tangga produsen.
Untuk memperjelas interaksi antara rumah tangga konsumen dan rumah tangga
produsen dapat dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi di
bawah ini.
Faktor Produksi
Diagram Arus Perekonomian Dua Sektor
Model diagaram arus perekonomian dua sektor
Interaksi antara
rumah tangga konsumen, pemerintah dan rumah tangga produsen
Interaksi antara tiga sektor perekonomia ini biasanya
disebut arus lingkar perekonomian tertutup. Dalam perekonomian tertutup, rumah
tangga konsumen menerima pendapatan dari rumah tangga produsen dan pemerintah
membeli barang dan jasa dari rumah tangga produsen. Sedang rumah tangga
produsen membayar pajak kepada pemerintah. Rumah tangga produsen menerima
pembayaran pemerintah dan rumah tangga konsumen atas barang dan jasa yang telah
diproduksinya dan membayar biaya atas faktor produksi yang telah dipakai kepada
rumah tangga konsumen serta membayar pajak kepada pemerintah. Pemerintah
menerima pendapatan dari pajak yang dikenakan kepada rumah tangga konsumen dan
rumah tangga produsen. Selanjutnya pemerintah juga melakukan pembayaran kepada
rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen berupa transfer kepada rumah
tangga guna redistribusi pendapatan. Untuk memperjelas interaksi antara rumah
tangga konsumen, pemerintah dan rumah tangga produsen dapat dilihat pada model
diagram arus lingkar kegiatan ekonomi di bawah ini.
Model diagaram arus perekonomian tiga sektor (perekonomian
tertutup)
Interaksi antara
rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan masyarakat luar negeri.
Interaksi antara empat sektor perekonomia ini biasanya
disebut arus lingkar perekonomian terbuka. Dalam perekonomian terbuka, hasil
produksi didistribusikan tidak hanya pada masyarakat dalam negeri melainkan
juga di luar negeri. Ini berarti ada arus barang dan jasa dari dalam negeri ke
luar negeri (ekspor). Pemerintah pun membeli barang dan jasa dari negara lain
(impor). Sektor luar negeri memberikan dan meminta sumber daya melalui pasar
sumber daya. Untuk memperjelas interaksi antara rumah tangga konsumen, rumah
tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri dapat dilihat pada model
diagram arus lingkar kegiatan ekonomi
Peran Produsen dan Konsumen Dalam Kegiatan Ekonomi
A. PERAN KONSUMEN
DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan,
fungsi serta perilaku konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah
kalian tentang hal-hal tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih
mudah bagi kalian untuk menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.
1. Peran
Konsumen.
§ Menyediakan
faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor
produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
§ Sebagai penerima
imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
§ Konsumen sebagai
pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai
pemakai barang-barang produksi.
§ Sebagai penyalur
barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan
ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju
sebagai buah tangan.
§ Membayar pajak
kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang
dibebankan sebagian kepada konsumen.
2. Peran Produsen
§ Penghasil barang
dan jasa.
§ Konsumen jasa-jasa
produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan
tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
§ Membayar jasa-jasa
atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah
dan sewa..
§ Mengelola
faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
§ Agen pembangunan.
Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung
jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
§ Menerima pendapatan
atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
§ Membayar pajak
kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen
sebagai kompensasi kepada negara.
3. Peran
pemerintah
a. Sebagai
pengatur kehidupan ekonomi.
b. Membuat
perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c. Menyediakan
sarana dan prasarana pembangunan.
d. Menetapkan
peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-cara
melakukan kegiatan ekonomi.
e. Sebagai
konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam
barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat
tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan
sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai konsumen.
f. Sebagai
produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau
jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4. Masyarakat
luar negeri.
a. Mengelola
investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing
dan swasta nasional (joint venture).
b. Menerima
bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga
keuangan internasional.
c. Pengekspor
atau pengimpor barang dan jasa.
d. wisatawan
mancanegara.
B. HUBUNGAN
KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI.
Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi
apakah kalian tahu tentang hubungan antara keduanya dalam perekonomian
Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu tidak bisa dilepaskan antara satu sama
lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian ajukan. Maka, untuk menjawab pertanyaan
kalian simak hubungan antara produsen dan konsumen dibawah ini!
Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika
iya, apakah kalian pernah membeli sebuah barang sebagai pelengkap kebutuhan?
Konsumsi merupakan bagian dari pemenuhan
kebutuhan manusia tidak tergantung pada jenis dan macam barang itu
sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan melakukan kegiatan
konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.
Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan
penjual (produsen) dapat terjual semua apabila konsumen tidak memilih barang
tersebut? Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah hubungan sebab
akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa
tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak
akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami kebangkrutan, begitu pula
sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan
mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling
berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai
pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum
masing-masing.