Rabu, 13 Juli 2016

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI



KD.1
A.     Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai orang yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad ke-18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Pengertian ilmu ekonomi
Masyarakat dan Kelangkaan Sumberdaya :
Pengelolaan sumberdaya-sumberdaya di masyarakat  sangat penting karena  keberadaan sumberdaya adalah terbatas

Kelangkaan (Scarcity)  berarti masyarakat hanya memiliki sumberdaya yang terbatas, oleh karenanya tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang diinginkannya.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Prof. P.A. Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan sbb:
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kapada berbagai orang dan golongan masyarakat”

Sadono Sukurno: “Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya (sumber daya: SDA & SDM)

Mankiw: “studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan langka”

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.

Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Menurut Mankiw, manfaat – manfaat yang didapatkan dalam mempelajari Ilmu Ekonomi adalah:
Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik.

Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian.
Dengan menguasai ilmu ekonomi akan memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi.

A.    Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi

1)  Ekonomi Teori
Ekonomi teori adalah kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yang dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan bagi masyarakat.

Teori-teori tersebut merupakan data konkrit yang dibuat berdasarkan kondisi ekonomi yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat, terutama masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat hubungan ekonomi (peristiwa ekonomi), yang disusun, diolah, diuji coba, dan disederhanakan, sehingga membentuk asumsi yang bersifat umum.

Pendekatan dan analisis tersebut dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara peristiwa ekonomi. Misalnya, dengan asumsi penawaran suatu barang dan pendapatan masyarakat tetap, permintaan terhadap  barang tersebut akan meningkat bila  harga turun dan sebaliknya, permintaan akan menurun bila harga barang tersebut naik.


2)  Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif memberikan gambaran tentang suatu hasil kajian kondisi ekonomi dalam bentuk angka-angka. Angka-angka tersebut diperoleh dengan cara mencatat dan menganalisis peristiwa ekonomi tertentu. Misalnya, peristiwa mengenai krisis ekonomi di Indonesia, pertumbuhan dunia industri, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang biasa melakukan pencatatan dan mengkaji antara lain, Biro Pusat Statistik, Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan Perindustrian, Lembaga-lembaga mengkaji ekonomi independen pada perguruan tinggi, dan sebagainya


3)  Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan penggunaan teori (ekonomi makro atau mikro) dalam menganalisis suatu peristiwa ekonomi tertentu. Untuk setiap masalah ekonomi, analisis dan pemecahan masalahnya mungkin memerlukan satu atau beberapa teori yang berbeda.

B.    Perbedaan Antara Eko Mikro Dan Eko Makro
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi. Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro, mengkaji mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
·        Harga
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
·        Unit analisis
Ekonomi Mikro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.

Ekonomi Makro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
·        Tujuan analisis
Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

C.    Permasalahan Ekonomi Yang Dihadapi Oleh Pemerintah
a.    permasalahan yang dihadapi pemerintah dibidang ekonomi makro
Ekonomi makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu, ekonomi makro dapat membantu memecahkan permasalahan kebijakan ekonomi secara makro. Permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum. Tugas pengendalian ekonomi makro adalah mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan-keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan  umum tersebut. Ada tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Masalah inflasi

Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

2. Masalah pengangguran

Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.

3. Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran

Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor atau impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam jangka panjang permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.

4. Masalah Kemiskinan
       Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib belajar.
      5. Masalah Keterbelakangan
       Jika ditinjau dari segi penguasaan teknologi, indonesia masih dikategorikan negara berkembang. Ciri lain negara adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendah tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurang modal, kurangnya produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha. Untuk mengatasi keterbelakangan ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
6. Masalah Pemerataan Pendapatan
Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelomok tertentu. Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).




b.       permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam bidamg ekonomi mikro

a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.

b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen
pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil





Kelangkaan& strategi untuk mengatasi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya.



KD. 2
Kelangkaan ( hubungan antara sumber daya dgn kebutuhan manusia) & strategi untuk mengatasi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya.
Materi :
·       Kebutuhan manusia
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :


  •     Makin bertambahnya jumlah penduduk.

  •     Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.

  •     Makin meluaskan lingkungan perguruan.

  •     Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.


Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
·         Kelangkaan sumber daya ekonomi
Kelangkaan (scarcity) diartikan kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai akternatif yang paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan sumber daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.
2.2.1. Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan alam menyediakan sumber daya melimpah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, jumlah sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.
2.2.2. Perbedaan Letak Geografis
Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran sumber daya menjadi tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur dan kaya barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air bersih. Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.
2.2.3. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang beragam.
2.2.4. Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Kemampuan produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi. Hal ini dapat menimpulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia. Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi.
2.2.5. Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan produsen dalam proses produksi tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu untuk menerapkan teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup manusia terus berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia.
2.2.6. Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang dan jasa.
2.3. Keterbatasan Sumber Daya Ekonomi
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.
Keterbatasan sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini.
2.3.1. Keterbatasan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut ini.
a. Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
b. Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.
2.3.2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas.
2.3.3. Keterbatasan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam proses produksi barang.
2.3.4. Keterbatasan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
  Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
    Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
    Terbatasnya kemampuan manusia.
    Sifat serakah manusia.
    Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
·       Masalah pokok ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
-              Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.               
Pokok masalah ekonomi :
– produksi
– konsumsi
– distribusi.
-              Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
-              Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
-              Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
-              Bagaimana (How)             
Pokok masalah ekonomi:
-Apa dan Berapa
– Bagaimana
– Untuk Siapa


Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?
-              Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
-              Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
-              Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
-              Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
-              Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
·       Biaya oportunitas
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu  keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidakdigunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuanbarang lain yang seharusnya bisa diperoleh.Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
·       Sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi

KD. 3
Masalah pokok ekonomi  & alternatif pemecahannya melalui berbagai sistem ekonomi
Materi :
·       Permasalahan ekonomi
 Masalah Ekonomi Klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran tersebut dapat dicapai. Yang disebut kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila
dirinci permasalahan ekonomi klasik dapat digolongkan menjadi tiga macam:
1.Masalah Produksi
Adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda  ( barang atau jasa ) yang dibutuhkan oleh orang banyak. Dasar pemikirannya disini adalah melakukan produksi untuk memenuhi kebbutuhan masyarakat umum. Perbedaan kebutuhan dan selera individual  atau kelompok tidak terlalu dipikirkan di sini.
Misalnya, apabila disuatu Negara atau daerah sebagian besar penduduknya makanan pokok berupa roti, maka produksi roti akan dilakukan sebanyak-banyaknya untuk menjamin kebutuhan tersebut selalu terpenuhi. Kemudian pada waktu tertentu di Negara atau daerah tersebut muncul kebutuhan dan permintaan yang besar terhadap suatu benda misalnya, sepeda  makan produsen akan berusaha untuk memproduksi sepeda sebanyak-banyaknya.
2.Masalah Distribusi
Setelah benda pemuas kebutuhan selesai diproduksi, masalah yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya benda-benda tersebut bias sampai ketempat konsumen yang membutuhkan. Seperti yang telah kita ketahui, barang dan jasa yang tidak sampai ke konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya dan tidak dapat memuaskan kebutuhan.
Sistem distribusi klasik adalah melalui transaksi secara langsung antara produsen dan konsumen, atau melaui transaksi yang dilakukan di pasar. Pasar yang dimaksud disini adalah pasar nyata, yaitu tempat bertemuanya penjual dan pembeli. Dipasar, konsumen yang membutuhkan  barang membelinya dari penjual. Pada tingkat perekonomian modern, permasalahan  system distribusi  ini lebih kompleks lagi, sehingga terbentuk berbagai macam system distribusi.
3.Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang diproduksi memang benda yang dapat dimiliki konsumen.Barang yang diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen. Misalnya tidak ada gunanya membuat kapal atau perahu di daerah yang tidak memiliki pantai. Selain itu tidak ada gunanya menjual barang ke konsumen yang tidak mampu membeli. Dengan kata lain masalah konsumsi adalah masalah persoalan kebutuha hidup, selera, serta daya  beli konsumen.

B.Pokok Masalah Ekonomi Modern
Semakin meningkatnya peradaban manusia, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk, perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologi  makan makin luas dan rumit juga persoalan perekonomian yang dihadapi manusia.
Permasalahn yang dihadapi ini tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan manusia saja tetapi juga temtang bagaimana mengatur dan melayani jutaan orang yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang  selalu meningkat dan berubah-ubah.
Meskipun pada dasarnya permasalahan ekonomi itu tetap saja pada lingkup yang sama, yaitu masalah produksi , konsumsi dan distribusi namun situasinya sedemikian rumitdan bervasiasi. Banyak sekali yang harus di pertimbangkan seperti investasi dan nilai sukuk bunga. Oleh karena itu permasalah ekonomi modern perlu di definisikan lebih terperinci dan oengambilan keputusan harus dilaksanakan secara cermat.
Kita dapat mendefinisikan empat masalah fundamental perekonomian yang harus dihadapi masyarakat di era modern. Keempat masalah tersebut salah mempengaruhi satu sama lain adalah:
1.Apa ( What )
Barang dan jasa apa  saja yang akan diproduksi dan dalam jumalah berapa, harus ditentukan. Diantara sekian banyak barang dan jasa , manakah yang harus dipilih untuk diproduksi? Kepuasan produksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
Sebagai contoh, dengan modal sebesar “X”, apakah yang sebaiknya dilakukan? Apakah akan mendapatkan keuntungan yang besar? Apakah terdapat barang modal berupa sebuah bangunan, apakah sebaiknya yang dilakukan dengan bangunan tersebut?Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan bijaksana. Salah melakukan produksi akan mengakibatkan kerugian. Kelebihan atau kekurangan produksi juga akan menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi juaga memerlukan biaya.
2.Bagaimana ( How )
Dengan cara  bagiamana ( How ) proses produksi akan dilakukan? Maksudnya adalah siapa yang akan melaksanakan, menggunakan sumber daya apa saja  dan denga teknologi apa benda tersebuat akan dihasilkan? Sebelum kegiatan produksi dilakukan, tindakan terbaik adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu  dan kemudian melakukan perencanaan ( Planning ).
Ini adalah permasalahan yang penting dalam permasalah modern, karena dalam zaman modern banyak sekali kemungkinan cara dan proses produksi barang. Beberapa factor yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam hal ini yaitu:
a.       Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu penggunaan sumber daya alam , manusia dan modal.
b.      Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya yang minimal.
c.       Penentuan teknologi yang digunakan. Kemungkinan pilihan lain adalah dengan intensifikasi tenaga kerja atau intensifikasi modal. Dalam proses produksi padat karya, jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak. Keuntunga produksi seperti ini adalah tersedianya lapangan kerja yang sangat besar sehingga dapat mengurangi pengangguran. Proses produksi padat modal tidak begitu membutuhkan tenaga manusia, tetapi menggunakan peralatan, mesin dan teknologi yang canggih. Keuntungannya, produksi dapat dilakukan dengan cepat, murah dan efisien. Kekurangannya, tenaga kerja manusia dapat tersingkir sehingga menimbulkan pangangguran.
d.      Pertimbangan faktor-faktor eksternal seperti harga, perekonomian nasional dan internasional, tingkat suku bunga, biaya produksi, inflasi, kurs valuta asing dan lainnya.
3.Siapa Pelaku Produksi ( Who )
Dizaman modern, banyak pihak yang bias melakukan produksi. Piihak itu bias pemerintah, swasta atau koperasi. Inilah salah saut cirri modernisasi yaitu spesialisasi. Artinya setiap pihak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain. Misalnya pemerintah bias mengeluarkan peraturan pengelolahan sumber daya. Swasta tidak bisa melakukan hal ini, namun swasta bisa menyelenggarakan peoduksi dengan lebih efisien dibanding pemerintah.
Pertimbangan mengenai pelaku produksi adalah hal yang penting karena setiap  pihak memiliki kelebihan tertentu yang mampu melakukan produksi lebih baik.
4.Untuk Siapa ( For Whom )
Untuk siapakan ( For Whom ) barang dan jasa yang dihasilkan tersebut? Siapa yang harus menikmati dan memperoleh manfaat dari barang dan jasa tersebut? Atau dengan perkataan lain, bagaimanakah seluruh proses didistribusikan kepada naggota masyarakat? Apakah suatu produksi ditujukan untuk masyarakat secara umum atau untuk segmen pasar tertentu?
Untuk memenuhi kebutuhan  masyarakat banyak serta mencapai tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik,sumber daya yang bersifat langka haruslah dialokasikan atau digunakan secara efisien. Hal ini membutuhkan adanya pengambilan keputusan ( decision-making ), yang merupakan element penting dalam ekonomi atau system perekonomian suatu Negara. Pengambilan kepustusan ini berkaitan dengan pengalokasian sumber daya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi.
Sepanjang sejarah manusia, berbagai masyarakat dan Negara telah melakukan berbagai tindakan pengambilan keputusan yang dituangkan dalam bentuk hokum, system dan lain sebagainya. Karena adanya lingkungan politik, social dan hokum yang berbeda, maka tidak ada dua Negara yang memiliki system ekonomi yang persis sama
·         Kebutuhan manusia
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
    Makin bertambahnya jumlah penduduk.
    Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Makin meluaskan lingkungan perguruan.
    Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
·       Kelangkaan sumber ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa dengan sumber  daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang tersedia bersifat  terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas akan menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
 1). Kelangkaan sumber makanan pokok  masyarakat seperti padi, gandum, dan sumber makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.
 Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
 Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
     Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di puaskan dengan barang atau jasa. Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas.
Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki sepeda untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun sesudah memiliki sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus ataupun Mobil.
 Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dipengaruhi oleh 7 (tujuh) faktor sebagai berikut:
a). Sifat alami manusia
    Manusia memiliki sifat selalu merasa kurang terhadap apa yang ia miliki, semakin banyak keinginan yang ia miliki maka semakin banyak kebutuhan yang ingin di penuhi. Contoh: seseorang telah memiliki radio namun Ia akan menginginkan peralatan yang lebih modern seperti hp atau telpon gengam
b). Tigkat pendatan
    Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin banyak kebutuhan yang ingin di penuhi. Contoh: seseorang guru merasa cukup memiliki sepeda motor, sedangkan seorang DPR tidak cukup memiliki sepeda motor saja namun ia harus memiliki mobil yang setara dengan kedudukannya dan gajinya.
c). Faktor lingkungan
    Lingkungan tempat manusia tinggal mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dimana Ia tinggal. Contoh: manusia yang tinggal didesa biasanya barang penyesuaian dirinya adalah rumah yang sederhana. Namun seseorang yang tinggal di kota untuk menyesuaikan dirinya di masyarat membutuhkan rumah yang bagus dan bahkan mewah.
d). Lingkungan sosial
    Dalam hidup bermasyarkat budaya dan keadaan sosial sangat berpengaruh kepada perilaku masyarakat. Hal ini dapat menimbukan kebiasaan untuk meniru tingkah laku orang lain. Contoh: seseorang yang meniru seorang artis yang ia kagumi atau yang ia idolakan.
e). kemajuan teknologi informasi
    Dengan adanya kemajuan teknologi ,maka informasi tentang barang-barang dengan teknologidan model terbaru dapat dengan mudah di ketahui oleh banyak orang, melalui radio, televise, internet dan media cetak, sehingga orang-orang memiliki rasa ingintau dan memilikinya.
f). Akulturasi budaya
    Unsur kebudayaan yang satu dapat berpengaruh terhadap kebudayaan yang lain. Dengan masuknya budaya lain terhadap budaya yang sudah ada maka dapat menimbukan kebutuhan yang baru. Contoh: masuknya gaya eropa ke indonesia , Contohnya dalam bidang busana.
g). Perdagangan Internasional
 Dengan perdagangan Internasional, maka akan terjadi perdagangan antar Negara sehingga arus barang akan semakin cepat dan beraneka ragam yang mendorong meningkatkan kebutuhan.
2). Keterbatasan sumber daya
     Salah satu penyebab terjadinya kelangkaan sumber ekonomi akibat adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia dengan faktor-faktor produksi atau sumber ekonomi yang tersedia. Di satu pihak, pada setiap manusia selalu terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya di lain pihak suber-sumber ekonomi atau factor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk mengahasilkan barang-barang pemuas kebutuhan tersebut relative sehingga dapat menibulkan kelangkaan.
    Kelangkaan timbul karena jumlah kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemenuhannya. Oleh karena itu, manusia di tuntut untuk menggunakan sumber-sumber daya secara cermat dan tepat serta harus pada hokum kelangkaan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu.
    Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan adalah sebagai berikut:
3). Pengalokasian sumber daya
    Inti sari pengalokasian sumber daya adalah efisiensi dan pemerataan. Efisiensi menunjukan pada kondisi ideal ketika suatu masyarakat dapat memperoleh hasil atau manfaat maksimal dari penggunaan segenap sumber daya yang langka. Sedangkan pemerataan menunjukkan pada kondisi ideal ketika pengguna sumber daya yang langka terbagikan secara adil diantara segenap masyarakat
    Terdapat beberapa sumber daya sebagai berikut:
a.    Sumber daya manusia
    Sumber daya manusia di sebut juga tenaga kerja. Tenaga kerja mengarah pada kontribusi terhadap kegiatan produksi yang di berikan oleh para pekerja baik dengan tenaga maupun pikiran. Unsur-unsur pembentuk sumber daya manusia meliputi keahlian, kejujuran, keadilan, dan kekuatan fisik
    Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Tenaga kerja juga langka. Misalnya bila semakin banyak tenaga guru yang di hasilkan, akan semakin sedikit insinyur yang di hasilkan sehigga menimbulkan kelangkaan tenaga kerja padahal kebutuhan manusia akan semakin banya dan bergam.
b.    Sumber daya alam
    Sumber daya alam sangat terbatas. Misalnya tanah yang sudah digunakan untuk mendirikan bangunan tidak bisa di gunakan untuk yang lain. Dengan demikian factor produksi tanah menjadi langka dan terbatas.
c.    Sumber daya modal
    Sumber daya modal adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain. Modal terdiri dari mesin-mesin, bangunan, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Jumlah modal sangat terbatas karena kemamuan manusia untuk menghasilkannya terbatas.
۞). Biaya peluang atau kesempatan
    Inti masalah ekonomi adalah kebutuhan manusia yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Karena kelangkaan sumber daya, kita harus selalu memutuskan kenutuhan-kebutuhan apa saja yang harus kita penuhi melalui pilihan-pilihan dari berbagai alternatif yang ada untuk mencapai kepuasan maksimal dalam menkonsumsi barang dan jasa. Pilihan-pilihan yang di buat tentunya berdasarkan pada pertimbangan antara unyung dan rugi dengan membandingkan resiko yang akan di tanggung. Setiap pilihan yang kita ambil berate pengorbanan atas pilihan lain yang menyebabkan timbulnya biaya untuk melakukan hal tersebut.
1.    Pengertian biaya peluang
    Biaya peluang muncul ketika seorang di hadapan beberapa pilihan dam harus memilih salah satunya. Biaya peluang adalah nilai barang dan jasa yang dikorbankan karena memilih alternative kegiatan.
    Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang di keluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Perlu diketahui bahwa biaya peluang tidak harus berupa uang. Misalnya, setelah lulus sekolah kita membandingkana antara pilihan bekerja atau kuliah dengan uang yang di dapat dengan uang yang di keluarkan. Selain itu juga, kita juga bisa membandingkan pengorbanan lainnya seperti waktu yang di habiskan, kenangan, pergaulan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
    Penghitungan biaya peluang berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi yang di hadapi orang tersebut. Biaya peluang tidak hanya berlaku untuk individu namun juga berlaku dengan sebuah perekonomian.  Untuk melakukan sesuatu proses produksi perlu beberapa alternative alokasi sumber daya tenteang seberapa besar sumber daya alam, manusia, dan modal yang harus di gunakan.
2.    Perberdaan biaya peluang dengan biaya sehari-hari
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu. Biaya dapat berupa pengeluaran dalam bentuk uang atau hal lain yang tidak berkaitan langsung dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang di sebut sebagai biaya langsung. Biaya langsung sangat berhubungan dengan biaya sehari-hari karena biaya sehari-hari merupakan biaya yang di keluarkan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
    Perbedaan yang mendasar antara biaya peluang dan biaya sehari-hari adalah sebagai berikiut.
Biaya sehari-hari
Biaya peluang
-    Pengorbanan yang harus di lakukan untuk melakukan suatu kegitan ekonomi tanpa memperhitungkan kerugian karena di korbankan kegitan lain
-    Muncul dari kegiatan apa yang kita lakukan    -    Biaya yang muncul secara implicit karena kita melakukan sesuatu kegiatan dan pengorbanan kegiatan lain.
-    Muncul dari kegitan alin yang tidak bisa kita lakukan
3.    Menentukan pilihan dari berbagai alternative
    Jika terjadi kelangkaan sumber daya berarti tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi, maka manusia harus menentukan pilihannya. Pilihan yang di buat merupakan suatu keputusan ekonomi yang harus ia ambil guna memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas sebagai akibat dari sumber adanya ekonoi daya yang terbatas.
    Dalam memilih setiap keputusan ekonomi perlu dibuat sebuah daftar pilihan untuk menentukan mana yang hendak ia putuskan. Setiap kali memutuskan sebuah pilihan ia harus menorbankan pilihan yang ia tidak piih.
    Untuk mengatasi masalah bagaimana menetapkan pilihan, baik individu, perusahaan maupun Negara mempunyai cara-cara yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
a.    Konsumen/ individu
Konsumen dapat membuat daftar urutan barang-barang yang di butuhkan sesuai dengan kepuasan yang sebesar-besarnya dari sumber keuangan yang tersedia.
b.    Pemilik perusahaan
Oleh karena kegiatan perusahaan bertujuan untuk mencari keuntungan, untuk itu mendapatkan keuntungan maksimal harus memperhatikan hal-hal sebagai beriut.
1.    Jenis barang dan jasa yang mendatangkan keuntungan
2.    Kombinasi jenis dan jumlah factor produksi yang akan meminimalkan ongkos produksi
c.    Negara
Oleh karena Negara sebagai pelaku kegiatan ekonomi untuk kepentingan umum, makas sumber daya yang tersedia harus diatur penggunaanya oelh pemerintah. Untuk menciptakan kesejahteraan setinggi mungkin, maka semua sumber daya yang kita miliki haruslah di kelola dan dikelolasikan dengan cara yang baik dan seefesien mungkin. Meski demikian, hal itu tidaklah mudah karena sumber memiliki siat keterbatasan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya tersebut har
·       Masalah pokok ekonomi
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)

2. Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumenakan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan / penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan
·       Biaya kesempatan ( oppotunity lost )
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan karena  salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau sering juga diartikan sebagai pendapatan yang tidak jadi diperoleh karena diambilnya suatu keputusan.
·      Sistem ekonomi
 Sistem ekonomi adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (McEachern, 2000: 35).
 Macam sistem ekonomi
        Sistem ekonomi komando/terpusat (komunisme/kolektivisme), ciri:
1)      Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat.
2)      Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama.
3)      Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan negara.
4)      Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
   Sistem ekonomi pasar (kapitalisme murni), ciri:
1)      Semua alat dan sumber produksi dikuasai perseorangan.
2)      Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3)      Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.
4)      Campur tangan negara ditiadakan/dibatasi.
5)      Ada persaingan antarpengusaha.
  Sistem Ekonomi Campuran, ciri:
1)      Gabungan dari sistem ekonomi komando dan sistem pasar.
2)      Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung pemerintah.
3)      Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
4)      Peran pemerintah dan swasta berimbang.
 Sistem Demokrasi Ekonomi/Sistem Ekonomi Pancasila,
Ciri Positif:
1)      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2)      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3)      Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4)      Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5)      Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
6)      Hak miliki perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7)      Dll.
Ciri negatif:
1)      Sitem “Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain.
2)      Sitem “Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3)      Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
-          Kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat.
-          Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
-          Landasan pokok: Pasal 33: 1, 2, 3, 4 UUD 1945 hasil amandemen.
KD. 4
Model  & pelaku ekonomi
Materi :
·       Pelaku – pelaku kegiatan ekonomi ( rumah tangga produksi  & konsumsi ) pemerintahan , masyarakat luar negeri
1) RUMAH TANGGA KELUARGA
1.Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen
Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan pemilik faktor produksi yang meliputi tanah, tenaga kerja, keahlian dan modal. Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan/pendapatan dalam bentuk uang.
2. Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga bertujuan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang keliling atau pedagang asongan.
3. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen
Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering melakukan kegiatan konsumsi. Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah tangga adalah:
   Jumlah pendapatan keluarga
    Jumlah anggota keluarga
    Tingkat harga barang atau jasa
    Status sosial ekonomi keluarga
2) MASYARAKAT
1. Masyarakat sebagai Produsen
Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan, misalnya kegiatan usaha, berdagang, bercocok tanam, beternak, dll. Dalam kegiatan usaha, yang berkembang dalam kehidupan masyarakat adalah sektor usaha informal yang mempunyai ciri- ciri:
   Tidak memiliki alat-alat produksi yang canggih.
    Tidak memiliki pendidikan/keahlian khusus.
    Dapat membuka lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
    Hanya memiliki ruang lingkup usaha ekonomi yang sempit dan kecil.
Contoh kegiatan ekonomi sektor usaha informal: pedagang asongan, pedagang kaki lima, pedagang keliling.
2. Masyarakat sebagai Distributor
Masyarakat sebagai distributor diwujudkan dalam bentuk terjadinya proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
3. Masyarakat sebagai Konsumen
Masyarakat adalah pengguna (konsumen) “public goods” atau produk-produk umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain.
 3) PERUSAHAAN
  Perusahaan sebagai Produsen
Sesuai dengan fungsinya, perusahaan dalam aktivitasnya selalu menghasilkan barang atau jasa. Beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah:
    Menentukan barang/jasa yang akan diproduksi
    Menentukan bagaimana pengelolaan barang/jasa
    Memastikan barang/jasa yang akan diproduksi dibutuhkan oleh masyarakat
2. Perusahaan sebagai distributor
Hal-hal yang dilakukan perusahaan sebagai distributor:
    Mengadakan kegiatan promosi
    Mengadakan kegiatan perdagangan
    Membuka agen atau cabang
    Memiliki armada angkutan
3. Perusahaan sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat dengan proses produksi yang dijalankan, antara lain:
    Pengadaan bahan pokok
    Pengadaan alat/sarana
    Pembayaran upah karyawan
4).NEGARA
1. Negara sebagai Produsen
Kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, antara lain:
    Membangun pembangkit tenaga listrik
    Membangun sarana transportasi
    Membangun perusahaan air minum
2. Negara sebagai Distributor
Negara sebagai distributor memiliki kewajiban untuk menyalurkan barang dan jasa dari yang berlebihan kepada yang kekurangan sehingga hasil-hasil produksi dapat dinikmati seluruh rakyat. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:
    Menyalurkan energi listrik melalui PLN
    Menyalurkan jasa telepon melalui Telkom
3. Negara sebagai Konsumen
Kegiatan konsumsi yang dilaksanakan pemerintah bertujuan untuk menjalankan roda pemerintahan, antara lain:
    Membayar gaji pegawai
    Menggunakan tenaga ahli
    Menggunakan alat-alat kantor
    Memanfaatkan energi listrik
4. Negara sebagai Pengatur Ekonomi
Peranan negara/pemerintah sebagai pengatur ekonomi:
   Melindungi masyarakat terhadap dampak negatif pertumbuhan ekonomi yang kurang seimbang    dan tidak terkendali
    Membangun modal sosial seluas-luasnya
    Menciptakan dan memelihara keserasian pertumbuhan ekonomi
Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran negara dengan tujuan untuk mempertahankan kestabilan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kebijakan fiskal menyangkut dua aspek yaitu:
 Aspek kualitatif, yaitu menyangkut jenis-jenis pajak, pembayaran dan subsidi.
  Aspek kuantitatif, yaitu menyangkut dana yang harus dikumpulkan dan dibayarkan.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang keuangan yang bertujuan menjaga kestabilan harga dan nilai mata uang. Kebijakan moneter mencakup:
  Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara mengubah cadangan minimum BI.
    Kebijakan kredit, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara memberikan kredit secara selektif.
    Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan/menurunkan suku bunga BI.
    Kebijakan politik pasar terbuka, yaitu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan cara menjual/membeli surat-surat berharga kepada masyarakat.
·         Peran pelaku kegiatan ekonomi
PERAN PELAKU EKONOMI
1.    Rumah tangga konsumsi (konsumen)
Rumah tangga konsumsi sering disebut rumah tangga saja adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi. Jadi barang dan jasa yang dihasilkan  oleh produsen ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumen.
Penerimaan yang diterima rumah tangga konsumsi berupa sewa, upah atau gaji, bunga dan laba. Penghasilan tersebut akan dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan dari produsen. Pengeluaran ini disebut dengan biaya konsumsi
Selain itu rumah tangga konsumsi merupakan penyedia faktor produksi yang berupa bahan baku, modal, tenaga kerja, dan keahlian
2.    Rumah tangga produksi (perusahaan)
Rumah tangga produksi sering disebut dengan produsen atau perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peran rumah tangga produksi dalam kegiatan ekonomi, antara lain sebagai berikut:
a.    Peran rumah tangga sebagai produsen
Rumah tangga produksi menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga konsumsi, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga produksinya.
b.    Peran rumah tangga produksi sebagai pengguna faktor produksi (konsumen)
Perusahaan memerlukan berbagai faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku, bahan pembantu, modal, tenaga kerja dan keahlian. Perusahaan mendapatkan faktor produksi dari rumah tangga konsumsi. Oleh karena itu, penrusahaan mengeluarkan biaya atau pengorbanan berupa pembayaran kepada rumah tangga konsumsi dalam bentuk sewa, upah atau gaji, bunga modal, ataupun pembagian laba.
c.     Peran rumah tangga produksi sebagai agen pembangunan
Berperan sebagai agen pembangunan, perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan,seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan sumber daya manusia dan melakukan kegiatan sosial lainnya.
3.    Rumah tangga negara (pemerintah)
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Pemerintah memiliki beberapa peran dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut:
a.       Peran pemerintah sebagai pengatur
Pemerintah mengatur kegiatan ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak.
b.      Peran pemerintah sebagai pengontrol
Pemerintah akan mengawasi lalu lintas keuangan, antara lain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga dan lalu lintas kredit
c.       Peran pemerintah sebagai penguasa
Pemerintah mempunyai alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban didalam masyarakat.
d.      Peranan pemerintah sebagai konsumen
Pemerintah memerlukan berbagai barang dan jasa.untuk kegiatan administrasi diperlukan peralatan kantor.selain itu untuk mensejahterakan masyarakat pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana.
e.      Peranan pemerintah sebagai produsen
Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
4.    Masyarakat luar negeri
Masyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan. Berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri. Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar negeri.
a.       Hasil bumi dan hasil kerajinan indonesia dapat diekspor keluar negeri untuk mendapatkan devisa
b.      Pengiriman tenaga kerja untuk bekerja diluar negeri
c.       Indonesia dapat melakukan impor barang-barang modal.
·       Model diagram interaksi antara pelaku ekonomi circulair
Secara sederhana sebuah perekonomian dapat digambarkan dalam diagram arus melingkar(circular flow diagram). Dalam diagram siklus perekonomian dibagi menjadi 3 sekor yaitu :
1.Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
2.Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.
3.Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
Berikut ini akan dijelaskan kegiatan ekonomi empat sektor,berikut ini gambar circular flow diagramnya:
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen yaitu :
1. Rumah tangga
Ø Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
Ø Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Ø Hubungan dengan RumahTangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar barang. Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Ø Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
Ø Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Ø Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
4. Negara-negara lain
Ø Hubungan dengan RumahTangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Ø Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Begitu teman-teman.. paham kan??
perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
 Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
    Menurut pendekatan kardinal, kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
  Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
  Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
        Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
        Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
        Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
        Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
        Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, …. Xn dan sebaliknya.
    Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
    Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
        Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
        Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
        Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
        Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
        Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
        Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C.
Dari kedua pendekatan perilaku konsumen tersebut, terdapat kesamaan dan perbedaan yaitu :
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility).

Sedangkan perbedaannya yaitu pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apakah barang/jasa akan dinaikkan. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian.
Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya. Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.
 Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
    Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi. Ada dua elastisitas harga permintaan, yaitu :
        Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga.
        Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil.
  Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
    i)             Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
    ii)            Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
    iii)           Jenis barang dan pola preferensi konsumen
    iv)        Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
    v)            Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
    Elastisitas akan besar apabila :
                 terdapat banyak barang subsitusi yang baik
                 harga relatif tinggi
                 ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
    Sebaliknya, Elastisitas umumnya akan kecil, jika :
        benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
        barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
        Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
    Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
    Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
    Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
    Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
    Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
    Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
    Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
    Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
    Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
    Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Setelah tadi membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perilaku konsumen, sekarang kita lanjut ke materi berikutnya, yaitu mengenai perilaku produsen. Oke guys!! :D
Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut.
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang harus diproduksikan.
2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi.
Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi.
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor¬faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.
Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Pemasaran Hasil produksi.
Least Cost Combination
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan
Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Macam-macam Biaya (cost)
    Biaya Pabrikasi
        Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
        Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
    Biaya Non-pabrikas
        Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
        Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
    Departemen
        Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
        Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
    Periode Akuntansi
        Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
        Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
     Volume Produksi
        Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
        Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
            Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
            Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
            Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan
Keuntungan Maximum
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
    Pendekatan Total
    Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
        Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
        Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
    Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
    Pendekatan Marginal
    Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.
    Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
    Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
    - Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
    - Mendapat untung normal
    - Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
    - Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
    Pendekatan Rata-rata
    Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Circular Flow Diagram
1. Pengertian Circular Flow Diagram
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung kalau ada pihak yang menjalankannya. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung berkat adanya para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi ini adalah warga masyarakat yang dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ekonomi itu sebetulnya berinteraksi atau berhubungan satu sama lain. Hubungan keempat pelaku ekonomi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow diagram). Circular flow diagram adalah diagram yang menunjukkan interaksi atau hubungan timbal balik antara pelaku ekonomi.
2. Manfaat Circular Flow Diagram
Diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow diagram) dapat memperlmudah untuk melihat interaksi atau hubungan antara pelaku-pelaku ekonomi.
3. Model Circular Flow Diagram
Interaksi atau hubungan antara pelaku-pelaku ekonomi dapat dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow diagram) di bawah ini.
a. Interaksi antara rumah tangga konsumen dengan rumah tangga produsen.
Rumah tangga konsumen menawarkan faktor produksi yang dimiliki seperti tenaga kerja, modal, tanah dan kewirausahaan kepada rumah tangga produsen. Imbalan yang diperoleh rumah tangga konsumen setelah menyerahkan faktor produksi yaitu upah untuk tenaga kerja, sewa untuk tanah, laba untuk keahlian, dan bunga untuk modal. Setelah memperoleh faktor produksi dari konsumen, produsen selanjutnya melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Hasil produksi tersebut kemudian ditawarkan kepada rumah tangga konsumen. Rumah tangga konsumen memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan tersebut berupa menyerahkan sebagian pendapatan yang dimiliki kepada rumah tangga produsen. Untuk memperjelas interaksi antara rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen dapat dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi di bawah ini.
Faktor Produksi
Diagram Arus Perekonomian Dua Sektor
Model diagaram arus perekonomian dua sektor
    Interaksi antara rumah tangga konsumen, pemerintah dan rumah tangga produsen
Interaksi antara tiga sektor perekonomia ini biasanya disebut arus lingkar perekonomian tertutup. Dalam perekonomian tertutup, rumah tangga konsumen menerima pendapatan dari rumah tangga produsen dan pemerintah membeli barang dan jasa dari rumah tangga produsen. Sedang rumah tangga produsen membayar pajak kepada pemerintah. Rumah tangga produsen menerima pembayaran pemerintah dan rumah tangga konsumen atas barang dan jasa yang telah diproduksinya dan membayar biaya atas faktor produksi yang telah dipakai kepada rumah tangga konsumen serta membayar pajak kepada pemerintah. Pemerintah menerima pendapatan dari pajak yang dikenakan kepada rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Selanjutnya pemerintah juga melakukan pembayaran kepada rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen berupa transfer kepada rumah tangga guna redistribusi pendapatan. Untuk memperjelas interaksi antara rumah tangga konsumen, pemerintah dan rumah tangga produsen dapat dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi di bawah ini.
Model diagaram arus perekonomian tiga sektor (perekonomian tertutup)
 Interaksi antara rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan masyarakat luar negeri.
Interaksi antara empat sektor perekonomia ini biasanya disebut arus lingkar perekonomian terbuka. Dalam perekonomian terbuka, hasil produksi didistribusikan tidak hanya pada masyarakat dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Ini berarti ada arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri (ekspor). Pemerintah pun membeli barang dan jasa dari negara lain (impor). Sektor luar negeri memberikan dan meminta sumber daya melalui pasar sumber daya. Untuk memperjelas interaksi antara rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri dapat dilihat pada model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi
Peran Produsen dan Konsumen Dalam Kegiatan Ekonomi
A.     PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta perilaku konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian tentang hal-hal tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.
1.      Peran Konsumen.
§  Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
§  Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
§  Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
§  Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.
§  Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
2.      Peran Produsen
§  Penghasil barang dan jasa.
§  Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
§  Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa..
§  Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
§  Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
§  Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
§  Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.
3.      Peran pemerintah
a.       Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.
b.      Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c.       Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.
d.      Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-cara melakukan kegiatan ekonomi.
e.       Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai konsumen.
f.       Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4.      Masyarakat luar negeri.
a.       Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing dan swasta nasional (joint venture).
b.      Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga keuangan internasional.
c.       Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.
d.      wisatawan mancanegara.
B.     HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI.
Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi apakah kalian tahu tentang hubungan antara keduanya dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu tidak bisa dilepaskan antara satu sama lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian ajukan. Maka, untuk menjawab pertanyaan kalian simak hubungan antara produsen dan konsumen dibawah ini!
Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika iya, apakah kalian pernah membeli sebuah barang sebagai pelengkap kebutuhan? Konsumsi merupakan bagian dari pemenuhan  kebutuhan manusia tidak tergantung pada jenis dan macam barang itu sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan melakukan kegiatan konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.
Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan penjual (produsen) dapat terjual semua apabila konsumen tidak memilih barang tersebut? Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum masing-masing.